1. Kebutuhan Spesifik Institusi: Setiap perguruan tinggi memiliki kebutuhan dan fokus yang berbeda dalam mengelola data Tridarma (Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat). Sistem mandiri memungkinkan penyesuaian dan integrasi dengan kebutuhan spesifik institusi yang mungkin tidak sepenuhnya tercakup oleh SISTER Dikti.
2. Integrasi dengan Sistem Internal: Sistem mandiri dapat diintegrasikan dengan sistem lain yang sudah ada di perguruan tinggi, seperti sistem informasi akademik, keuangan, dan sumber daya manusia. Ini memungkinkan aliran data yang lebih lancar dan pengelolaan informasi yang lebih komprehensif.
3. Kontrol Data dan Keamanan: Dengan sistem mandiri, institusi memiliki kontrol penuh atas data yang dikumpulkan, termasuk pengaturan keamanan dan akses. Ini penting untuk melindungi data sensitif dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi privasi.
4. Fleksibilitas dalam Pelaporan: Sistem internal memungkinkan fleksibilitas dalam menghasilkan laporan sesuai dengan kebutuhan manajemen, akreditasi, atau audit internal yang mungkin tidak tersedia dalam format standar SISTER Dikti.
5. Pengembangan dan Inovasi: Perguruan tinggi dapat mengembangkan fitur-fitur tambahan yang mendukung inovasi dalam manajemen data Tridarma, seperti analisis data lanjutan, dashboard kinerja, atau integrasi dengan platform internasional.
6. Kesiapan dan Kecepatan Respons: Dengan memiliki sistem sendiri, perguruan tinggi dapat lebih cepat merespon perubahan kebijakan, standar, atau kebutuhan internal tanpa harus menunggu update dari sistem nasional seperti SISTER Dikti.
Meskipun SISTER Dikti menyediakan kerangka umum untuk pendataan Tridarma, memiliki sistem pendataan mandiri memberikan kebebasan dan kemampuan yang lebih besar untuk mengoptimalkan pengelolaan Tridarma sesuai dengan kebutuhan unik institusi.